Kamis, 23 Januari 2025

Aktor gim video beraksi: Aktor dalam gim video mencoba Perjuangan Melawan Dominasi AI

 

Aktor gim video beraksi: Aktor dalam gim video mencoba Perjuangan Melawan Dominasi AI

Industri video game berada di pusat gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Aktor permainan video, yang telah menjadi suara dan wajah karakter ikonik di dunia virtual selama bertahun-tahun, saat ini sedang melakukan aksi mogok massal. Inti perdebatan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri game. Para aktor merasa bahwa hak mereka sebagai profesional kreatif terancam oleh semakin cepatnya perkembangan teknologi AI.


Selama setahun terakhir, telah terjadi diskusi antara Video Game Actors Guild dan perusahaan-perusahaan game papan atas. Perdebatan utama  adalah penggunaan AI untuk menciptakan kembali suara, wajah, dan gerakan  aktor tanpa persetujuan aktor atau kompensasi yang layak. Perusahaan game mengklaim bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi produksi dan memberikan pengalaman bermain game yang lebih realistis. Namun para aktor khawatir bahwa teknologi  akan menggantikan peran mereka dan merendahkan nilai pekerjaan mereka.


Mengapa? Beberapa game besar mungkin mengalami penundaan  produksi. Selain itu,  aktor yang mogok juga menghadapi kesulitan keuangan akibat berkurangnya pendapatan. Namun para aktor bertekad untuk terus berjuang demi  perlindungan yang tepat.


Argumen Keduabelah Pihak

Para Aktor:

1. Hak atas citra: Para aktor memiliki hak atas penggunaan citra mereka. Penggunaan AI untuk mereplikasi penampilan mereka tanpa izin adalah pelanggaran hak cipta.

2. Kompensasi yang adil: Para aktor berhak mendapatkan kompensasi yang layak atas penggunaan suara, wajah, dan gerakan mereka dalam produk komersial.

3. Ancaman terhadap pekerjaan: Penggunaan AI yang berlebihan dapat mengurangi kebutuhan akan  aktor manusia dalam industri game.


Perusahaan Game:

1. Efisiensi: AI dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya.

2. Inovasi: AI memungkinkan terciptanya pengalaman bermain yang lebih realistis dan interaktif.

3. Tantangan teknis: Perusahaan game berargumen bahwa sulit untuk menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan AI dalam industri yang terus berkembang.


Para pelaku video game dan game yang mereka ciptakan merupakan konflik yang menjadi isu bagi industri kreatif di era etika digital. Sementara penggunaan AI membawa banyak peluang, ia juga menimbulkan pertanyaan penting tentang hak cipta, perlindungan data, dan masa depan pekerjaan.


Ini merupakan masalah besar bagi industri game, sebagaimana mogoknya para aktor video game. Industri game dan industri kreatif lainnya akan menghadapi tantangan serupa saat mereka terus berjuang melawan penyalahgunaan AI.


Perlunya Bantuan untuk Mendukung Tenaga Kerja Kreatif.


Kita semua menikmati  karya  aktor, penulis, dan seniman lainnya. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita untuk mendukung mereka dalam perjuangannya mendapatkan perlakuan yang adil. Dengan mendukung para aktor video game yang hebat, kami berjuang demi masa depan yang lebih baik bagi semua kreator.

 

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search